Bencana Alam Kata BMKG masalah Pemicu Gempa Sumedang

Bencana Alam Kata BMKG masalah Pemicu Gempa Sumedang. Tubuh Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika atau BMKG tetap mempelajari berkenaan pemicu gempa Sumedang yang terjadi pada Ahad, 31 Desember 2023. Mereka belum bisa pastikan gempa itu karena sesar aktif Cileunyi-Tanjungsari yang di sebutkan oleh beberapa faksi.

Gempa Sumedang terjadi mendekati penggantian tahun, yakni pada Ahad, 31 Desember 2023. Bencana Gempa terjadi seringkali semenjak siang. Gempa dengan magnitudo paling besar terjadi pada jam 20.34 WIB yang mengakibatkan kerusakan.

Kepala Pusat Gempa Bumi BMKG Daryono menjelaskan faksinya sampai sekarang tetap terus kumpulkan data dan pengkajian untuk menganalisa apa gempa di daerah Sumedang itu karena sesar aktif Cileunyi-Tanjungsari.

Sesar ialah patahan pada susunan penyusun bumi yang alami gerakan. Sesar aktif bisa memunculkan gempa dengan kemampuan yang hebat.

Daryono menjelaskan peristiwa gempa Sumedang tidak pas di sebutkan di lajur sesar Cileunyi-Tanjungsari. “Karena, sesar itu ada di samping baratnya titik gempa yang terjadi hingga benar-benar susah untuk menjelaskan ini terkait dengan sesar Cileunyi-Tanjungsari,” katanya saat pertemuan jurnalis gempa Sumedang, Ahad.

Bencana Alam Kata BMKG masalah Pemicu Gempa Sumedang

Bencana Alam Kata BMKG masalah Pemicu Gempa Sumedang

Daryono pun tidak dapat menyangka sesar yang mana mengakibatkan gempa di Sumedang tadi malam. Menurutnya, hal itu perlu dikaji selanjutnya.

“Apa benar ada supply atau percabangan dari sesar Cileunyi-, semuanya perlu di telaah selanjutnya,” kata Daryono.

Walau demikian, Daryono menguraikankan sempat ada kasus gempa sama di Sumedang yang di sebabkan oleh sesar aktif Cileunyi-Tanjungsari. Tetapi sangat lama dan efeknya cukup kronis saat tersebut.

Gempa itu terjadi pada 19 Desember 1972. Seterusnya di Sumedang terjadi kembali gempa pada 2005 dan 2010 yang menurut Daryono tidak lagi karena sesar aktif Cileunyi-Tanjungsari.

Dalam pada itu, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati sampaikan faksinya tetap terus lakukan pengawasan dan analitis selanjutnya pada gempa di Sumedang mendekati malam penggantian tahun tersebut. Dia memandang sekarang masih kurang data untuk memperoleh dasar final.

Jadi hingga sampai sekarang tidak dapat di tetapkan yang mana memacu gempa itu, karena data tidak cukup. Masih di himpun dan tetap terlampau awal untuk menentukannya,” tutur Dwikorita. Sekarang ini, pemerintahan sedang mengutamakan untuk selamatkan warga lebih dulu agar kurangi imbas karena gempa itu.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *