Seputar Politik Tiongkok berjanji akan terus memberikan tekanan militer terhadap Filipina ketika sengketa wilayah semakin memanas. Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi mengatakan negaranya akan mempertahankan tekanan militer terhadap Filipina di tengah sengketa kedaulatan di Laut Cina Selatan yang mungkin melibatkan pasukan AS untuk membela mitra perjanjian mereka. Komentar Wang ini menyusul mobilisasi pasukan penjaga pantai dan milisi maritim Tiongkok untuk memblokir misi pasokan Filipina untuk mendukung tentara dan nelayannya.
Tiongkok mengklaim kedaulatan atas seluruh Laut Cina Selatan, salah satu jalur perairan penting di dunia untuk pelayaran sehingga bertentangan dengan Filipina, Vietnam, Malaysia, Taiwan, dan Brunei, yang semuanya mempertahankan klaim pulau-pulau, terumbu karang, dan sumber daya bawah laut di wilayah tersebut. Wilayah. Dalam komentar yang sangat tajam. Memprovokasi masalah di laut, dan meremehkan hak-hak Tiongkok yang sah.”
Seputar Politik Kantor Manalo menggambarkan pembicaraan tersebut sebagai “pertukaran yang jujur dan jujur. Daripada melanjutkan ke arah yang salah. Pihak Filipina harus kembali ke jalur yang benar sesegera mungkin. Dengan menangani dan mengelola situasi maritim saat ini dengan benar sebagai prioritas utama. Juga menggunakan laser tingkat militer yang menyebabkan awak kapal Filipina mengalami kebutaan sementara dan melakukan manuver pemblokiran.
Seputar Politik Kantor Manalo menggambarkan pembicaraan tersebut sebagai “pertukaran yang jujur dan jujur,” dan mengatakan kedua pihak telah mencapai “pemahaman yang lebih jelas mengenai posisi masing-masing dalam sejumlah isu.”
Seputar Politik Tiongkok berjanji akan terus memberikan tekanan militer terhadap Filipina ketika sengketa wilayah semakin memanas
Dalam percakapan telepon pada hari Rabu dengan timpalannya dari Filipina, Enrique A Manalo, Wang “memperingatkan bahwa jika pihak Filipina salah menilai situasi, mengambil jalannya sendiri Atau bahkan berkolusi dengan kekuatan.
Panglima militer Filipina bersama pasukannya berada di atas kapal pasokan. Ketika kapal tersebut diledakkan dengan meriam air dikepung dan ditabrak oleh kapal penjaga pantai Tiongkok.
Washington terikat oleh perjanjian tahun 1951 untuk membantu mempertahankan Filipina dari serangan. Janji tersebut semakin kuat dengan terpilihnya Presiden Ferdinand Marcos Jr yang baru-baru ini mengatakan bahwa situasi di Laut Cina Selatan.
Dengan menangani dan mengelola situasi maritim saat ini dengan benar sebagai prioritas utama. Juga menggunakan laser tingkat militer yang menyebabkan awak kapal Filipina mengalami kebutaan sementara dan melakukan manuver pemblokiran.
Tiongkok telah menunjukkan minat terhadap atol dan perairan dangkal yang semakin dekat ke pantai Filipin. Dengan atol terdekat berjarak sekitar 60 mil laut (111 kilometer).