Perang Negara : Gedung Putih secara resmi menyalahkan serangan pesawat tak berawak di Yordania yang menewaskan 3 anggota militer Amerika. Gedung Putih secara resmi menyalahkan serangan pesawat tak berawak di Yordania yang menewaskan 3 anggota militer Amerika
Amerika yakin kelompok militan yang di sebut Perlawanan Islam di Irak berada di balik serangan pesawat tak berawak di Yordania yang menewaskan tiga anggota militer Amerika, kata Gedung Putih pada Rabu, yang merupakan pengakuan resmi pertama mereka atas insiden tersebut.
“Kami yakin serangan di Yordania di rencanakan, di biayai, dan di fasilitasi oleh kelompok payung bernama Perlawanan Islam di Irak. Yang terdiri dari banyak kelompok termasuk Kata’ib Hezbollah,” kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional John Kirby.
Dia tidak menyalahkan Kata’ib Hizbullah. Dan mengatakan bahwa mereka bukan satu-satunya kelompok yang bertanggung jawab atas serangan sebelumnya terhadap pangkalan AS.
“Hal ini tentu saja mencerminkan hal-hal yang di lakukan Kata’ib Hizbullah,” katanya, seraya menambahkan. “Atribusi yang membuat komunitas intelijen kita merasa nyaman adalah bahwa hal ini di lakukan oleh kelompok payung yang di sebut Perlawanan Islam di Irak. .”
Serangan tersebut merupakan yang paling serius dari sejumlah serangan yang menargetkan pasukan AS di Timur Tengah sejak serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober. Dan pertama kalinya pasukan AS tewas akibat tembakan langsung di Timur Tengah sejak serangan tersebut.
Biden berbicara dengan keluarga masing-masing dari tiga prajurit tersebut pada hari Selasa dan akan menghadiri transfer yang bermartabat di Pangkalan Angkatan Udara Dover pada hari Jumat, kata para pejabat.
Perang Negara : Gedung Putih secara resmi menyalahkan serangan pesawat tak berawak di Yordania yang menewaskan 3 anggota militer Amerika
Selain tiga orang tewas. Lebih dari 40 tentara AS terluka. Tiga tentara yang terluka di pindahkan ke rumah sakit di Jerman pada Selasa malam untuk perawatan lebih lanjut. Ketiganya di laporkan stabil, namun satu dalam kondisi kritis
Kirby mengatakan ketika AS bersiap menanggapi serangan itu. Akan ada beberapa fase serangan balik.
“Kami akan merespons sesuai waktu kami sendiri. Sesuai jadwal kami sendiri,” katanya. Kemudian menambahkan: “Hal pertama yang Anda lihat tidak akan menjadi hal terakhir.”
Dia mengatakan intelijen AS sedang memantau tanda-tanda kelompok di wilayah tersebut memindahkan sumber daya menjelang serangan balasan AS.