Ulasan Copa América 2024: Kontroversi, kejutan, dan banyak lagi. Pembahasan Copa América 2024: Pro-kontra, surprise, dan banyak
Copa América 2024 sudah usai dan, sesudah kompetisi yang sarat dengan lika-liku, Argentina dikukuhkan sebagai juara, menaklukkan Kolombia 1-0 di hari Minggu sesudah sejumlah penangguhan yang disebabkan karena keamanan di Hard Rock Fase di Miami Gardens, Florida . Maka, kapan kembali waktu yang lebih bagus dibanding saat ini untuk merenungkan 24 hari akhir sepak bola yang penuh semangat?
Kompetisi ini jadi kompetisi yang tidak terlewatkan, karena beragam argumen, baik dan jelek. Ada laga yang menggentarkan dan performa yang hebat , tapi juga lapangan yang jelek hingga memetik hujatan luas , panas yang menusuk yang mengakibatkan wasit dan pemain alami luka , dan harga ticket yang tinggi sekali yang mengakibatkan minimal pemirsa di sejumlah laga.
Tetapi pro-kontra itu tidak sepadan dengan kompetisi itu usai, dengan perkelahian di antara pemain Uruguay dan fans Kolombia sesudah semi-final, dan pelanggaran keamanan yang semakin makin tambah meluas di mana sebagian besar fans tanpa ticket memaksakan masuk ke dalam Stadion Hard Rock mendekati final hari Minggu.
Ulasan Copa América 2024: Kontroversi, kejutan, dan banyak lagi
Wartawan ESPN yang mengulas kompetisi di atas lapangan — Lizzy Becherano, Jeff Carlisle, Cesar Hernandez dan Jeff Kassouf — sampaikan pengalaman terbaik dan terjelek mereka di Copa, dan perkiraan mereka mengenai apa yang hendak terjadi.
Peristiwa favorite di atas lapangan sepanjang kompetisi
Becherano: Perempat final di antara Argentina dan Ekuador di Stadion NRG di Houston benar-benar mencolok. Pemirsa yang pro-Argentina rayakan gol pertama di set pertama dengan meneriakkan yel-yel dan melonjak serentak meng ikuti ” muchachos,” tapi gol pengimbang. Ekuador pada menit akhir terus membuat saya bergidik. Untuk sebentar, beberapa pemain dan fans Ekuador merasa tidak pernah kalah. Dan beradu penalti. Saya akan ingat keterkejutan kelompok lebih dari 70.000 fans saat. Lionel Messi tidak berhasil menyelesaikan sepakan penalti dan reaksi berbagai ragam pada kejenakaan Emiliano “Dibu” Martinez sesudah tiap pengamanan.
Carlisle: Ini bukanlah cuma peristiwa, tapi peristiwa untuk keseluruhnya kompetisi: kebangunan James Rodríguez dari Kolombia. Pemain ini sudah melorot di tangga profesi club semenjak saat baktinya di. Real Madrid usai di tahun 2020 dan dia telah tersisih dari timnya sekarang ini, São Paulo. Tetapi, pemain depan berumur 33 tahun itu dapat di sebut ialah pemain paling penting dalam kompetisi ini. Enam assist-nya adalah rekor untuk satu Copa América, dan mustahil Kolombia akan capai final tanpa dia. Rodriguez tampil benar-benar spektakuler.