Lebih dari 50 kandidat dan juru kampanye diserang secara fisik

Lebih dari 50 kandidat dan juru kampanye diserang secara fisik menjelang pemilu Perancis

Pihak berwenang Perancis telah mencatat lebih dari 50 serangan fisik terhadap para kandidat dan juru kampanye selama masa kampanye, kata Menteri Dalam Negeri Perancis, Gérald Darmanin, pada hari Jumat (11/10) seiring meningkatnya kekhawatiran mengenai kekerasan politik menjelang pemilihan parlemen Perancis yang berisiko tinggi.

“Kampanye ini singkat, kurang dari tiga minggu. Namun, kami menghitung ada 51 kandidat, anggota parlemen, atau juru kampanye yang mengalami kekerasan fisik. Saya tidak menghitung agresi verbal di sini,” kata Darmanin kepada afiliasi CNN, BFMTV.

Serangan yang terjadi berkisar dari yang tidak terlalu parah hingga “sangat serius,” kata Darmanin, seraya menambahkan bahwa beberapa kandidat telah di rawat di rumah sakit karena cedera yang mereka alami.

Sekitar tiga puluh orang telah di bawa untuk diinterogasi sehubungan dengan serangan tersebut, Darmanin menambahkan.

Prancis telah bergulat dengan ketegangan yang tinggi menjelang pemilu hari Minggu ini. Sebanyak 30.000 polisi tambahan telah di kerahkan untuk memastikan bahwa baik kelompok sayap kiri maupun sayap kanan tidak berhasil “menciptakan kekacauan,” kata Darmanin awal pekan ini.

Lebih dari 50 kandidat dan juru kampanye diserang secara fisik

Lebih dari 50 kandidat dan juru kampanye diserang secara fisik

Para politisi telah berulang kali memperingatkan bahwa kemenangan kelompok sayap kanan dapat memicu protes besar-besaran di jalan-jalan, dan Presiden Prancis Emmanuel Macron bahkan mengatakan “perang saudara” dapat terjadi jika kelompok sayap kiri atau kanan yang ekstrim menang dengan selisih besar dalam pemilihan umum hari Minggu. Pilih.
Juru bicara pemerintah Prancis Prisca Thevenot dan timnya di serang saat melakukan penyelidikan pada Rabu malam.

Sementara itu, politisi National Rally (RN) Marie Dauchy, yang mencalonkan diri di daerah pemilihan tenggara. Savoie, memilih untuk menunda kampanyenya setelah dia mengatakan dia di serang secara fisik saat berkampanye di pasar.

Di Cherbourg, seorang kandidat sayap kanan-tengah dari. Partai Republik, Nicolas Conquer, mengajukan keluhan resmi setelah dia mengaku di serang oleh aktivis sayap kiri pada hari Senin.

Ancaman teror di negara ini “masih sangat kuat,” menteri dalam negeri memperingatkan pada hari Jumat, menambahkan bahwa beberapa penangkapan baru-baru ini terjadi di dua tempat berbeda. Meskipun kedua insiden tersebut “dapat di kualifikasikan sebagai insiden teroris”. Darmanin menambahkan bahwa kedua insiden tersebut harus secara resmi di klasifikasikan sebagai insiden tersebut oleh jaksa anti-teroris nasional.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *