Jerman mengandalkan keberuntungan saat melawan Denmark. Diperlukan badai petir yang garang — laga di setop sepanjang 22 menit di set pertama karena petir dan hujan yang tidak berhenti-hentinya di Dortmund — dan dua keputusan VAR yang memberikan keuntungan Jerman untuk membikin Denmark tersisih di set 16 besar. Team bimbingan Nagelsmann pada akhirnya menang 2-0 karena penalti Kai Havertz dan gol solo Jamal Musiala. Andaikan Denmark nikmati peruntungan Nagelsmann dan salah satunya, atau ke-2 nya, keputusan VAR jalan seperti keinginan mereka, Jerman bisa jadi di tendang dari partainya sendiri dan sama-sama tuduh bisa terjadi.
“Kami di unggulkan, itu membuat segala hal susah, dan kami harus menangani banyak sekali kesusahan,” kata Nagelsmann sesudah laga. “Mereka melakukan dan itu membuat saya senang. Beberapa pemain singkirkan memory lama mereka dan ingat begitu luar biasanya mereka.
“Kami menjelaskan ke team jika masih tetap ada babak di mana kami tidak bekerja 100%. Kami agar lebih bersabar dan menanti peristiwa bagus kami.” “Leroy tawarkan banyak kedalaman karena kecepatannya. Ia dapat bawa apa saja yang kami terlewat saat menantang Swiss. Kami sedang putuskan di antara dua pemain kelas dunia, menjadi ketetapannya ialah keputusan yang baik.”
Jerman mengandalkan keberuntungan saat melawan Denmark
Nagelsmann, bekas manager RB Leipzig dan Bayern Munich , terjalin kontrak sebagai pelatih Jerman sampai akhir Piala Dunia 2026. Dia kemungkinan tentukan team terbaik waktu itu.
Untuk laga ini, dia membuat keputusan mengagetkan dengan mencoret Florian Wirtz dari team dan menukarnya dengan Leroy Sané dan menampik panggilan untuk memberi peluang bermain pertama untuk Niclas Füllkrug , pemain cadangan pembuat gol paling banyak Jerman, dalam kompetisi itu.
“Menantang Swiss , kami tidak berlari cepat dan memberi kedalaman yang cukup,” kata Nagelsmann ke penyiar Jerman saat sebelum laga saat di tanyakan mengenai pengurangan Wirtz ke kursi cadangan. “Leroy ialah pemain yang merealisasikan ke-2 nya. [Wirtz] selalu mempunyai kekuatan berlari yang bagus, tapi dia ingin semakin banyak kuasai bola dan membuat kesempatan dengan 2 sentuhan.
“Leroy tawarkan banyak kedalaman karena kecepatannya. Ia dapat bawa apa saja yang kami terlewat saat menantang Swiss. Kami sedang putuskan di antara dua pemain kelas dunia, menjadi ketetapannya ialah keputusan yang baik.”