Insiden panas akibat Copa America menunjukkan risiko Piala Dunia 2026. Kejadian panas karena Copa America memperlihatkan dampak negatif Piala Dunia 2026
Missouri — Pendamping wasit Humberto Panjoj sukses hentikan set pertama kali dalam laga Copa America di antara Kanada dan Peru saat sebelum dia tidak sadarkan diri. Saat kiper Kanada Maxime Crépeau segera untuk menyaksikan apa yang keliru, hal tersebut menyorot faktor yang kerap di acuhkan saat bermain di kompetisi sepak bola internasional di. AS sepanjang bulan-bulan musim panas.
Cuacanya benar-benar panas dan lembab, dan bukan keadaan bagus untuk persaingan seperti tersebut.
Temperatur paling tinggi di Kansas City hari itu ialah 93 derajat Fahrenheit, tapi pada tingkat kelembapan 53%, temperaturnya berasa seperti 103 derajat. Panjoj di rawat di dalam rumah sakit dan di pulangkan satu hari selanjutnya, dengan argumen dehidrasi.
Hal yang juga sama berlaku untuk bek Uruguay Ronald Araújo , yang menjelaskan ia tinggalkan kemenangan pembuka kompetisi. La Celeste menantang Panama di set pertama sesudah ia merasa “pusing.” Dia di beritakan menanggung derita dehidrasi.
Ke-2 kejadian itu menyorot bukti jika bermain pada keadaan berlebihan semacam itu membawa juga sejumlah dampak negatif kesehatan, dan membutuhkan beragam lapis penyiapan, bahkan juga untuk olahragawan professional.
Doug Casa ialah ahli gempuran panas saat kegiatan, dan adalah CEO Korey Stringer Institute. KSI lakukan riset di bagian panas dan hidrasi, penangkalan luka, dan kemampuan dan pengondisian olahragawan, pekerja, dan prajurit. Semenjak di buka di tahun 2010, Casa sudah pimpin institut itu, yang di namakan untuk kenang kembali. Korey Stringer, seorang pemain tengah NFL yang wafat karena kompleksitas karena gempuran panas di kamp training pramusim Minnesota Vikings di tahun 2001.
Insiden panas akibat Copa America menunjukkan risiko Piala Dunia 2026
Casa menjelaskan, tenaga kesehatan harus extra siaga saat pemain sepak bola bermain pada keadaan panas dan lembab, ingat intensif fisik olahraga itu.
“Sepak bola tidak sama bisbol atau olahraga yang lain mempunyai waktu istirahat,” kata Casa. “Bahkan juga sepak bola Amerika, kami tidak alami gempuran panas sepanjang laga sepak bola Amerika. Semua gempuran panas dalam sepak bola Amerika terjadi sepanjang pengondisian dan latihan. Tetapi, sepak bola membuat kami takut karena beberapa orang tidak mempunyai waktu istirahat dalam sepak bola. Waktunya seperti 45 menit — tanpa istirahat. Dan selainnya dari penjaga gawang, semua mati-matian dan Anda tidak dapat keluar.”
Timnas putra AS mungkin hadapi scenario sama dengan laga. Uruguay-Panama di final penyisihan group menantang Uruguay, walaupun team Amerika kemungkinan mendapatkan interval.