Pembaruan Euro 2024: Belanda tergagap, Austria menghidupkan gaya

Pembaruan Euro 2024: Belanda tergagap, Austria menghidupkan gaya. Penyempurnaan Euro 2024: Belanda tergagap, Austria hidupkan style
Keunggulan: Belanda buang kesempatan saat Austria hidupkan stylenya
BERLIN — Belanda tidak pernah memenangi laga mekanisme luruh Euro sepanjang 20 tahun, dan beberapa ribu simpatisan Oranje yang keluar Olympiastadion Berlin sesudah melihat kekalahan 3-2 dari Austria tidak banyak memiliki keinginan untuk pecahkan rekor itu di Jerman.

Pasukan Ronald Koeman telah jamin satu tempat di set 16 besar saat sebelum kickoff, menjadi dapat di sebut hasil itu tak berarti apapun. Terkecuali memang begitu. Tidak cuma peluang untuk menyaksikan seperti apakah team Belanda ini dan rangking mereka antara beberapa kompetitor kompetisi, ini adalah peluang untuk finish di pucuk Group D dan membuat segala hal lebih gampang saat set mekanisme luruh di awali.

Kebalikannya, mereka finish ke-3  untuk menyiapkan tatap muka prospektif dengan Inggris pada akhir minggu. Kemenangan KO Euro mungkin harus menanti 4 tahun kembali. Dalam pada itu, adalah sanjungan paling besar untuk Austria karena tidak ada seorang juga yang ingin hadapi mereka di tersisa kompetisi ini.

Kemenangannya pada Belanda — yang seutuhnya pantas di dapatkan dan tidak seketat yang di prediksi skornya — memperoleh posisi paling atas di group karena hasil seimbang Prancis dengan Polandia dan kukuhkan tempat mereka sebagai team yang ingin di jauhi semuanya orang.

Pembaruan Euro 2024: Belanda tergagap, Austria menghidupkan gaya

Pembaruan Euro 2024: Belanda tergagap, Austria menghidupkan gaya

Ralf Rangnick sudah bawa team di titik paling rendah sesudah tidak lolos ke Piala Dunia 2022 di Qatar dan mengganti mereka jadi mesin yang penuh energi dan agresif.
Ada hati sedih di kelompok penggemar Austria sesudah kampanye kwalifikasi Piala Dunia paling akhir, tetapi saat ini tak lagi. Lautan kaos merah dalam stadion terpental dan berteriak “ole” setiap umpan lain menjumpai targetnya.

Team mereka ambil dampak negatif — sejumlah lebih terarah di banding lainnya — tetapi keseluruhannya mereka berbuah hasil. Luar biasanya, mereka kembali bangkit sesudah kecolongan 2 gol pengimbang Belanda dan terus menekan. Cuma Jerman yang cetak lebih dari 6 gol di kompetisi ini dan tidak pernah ada team. Austria yang cetak gol sekitar itu di sesi kualifikasi group Euro.

Mereka bermain-main dengan rasa optimis dan tujuan yang tercermin di kursi cadangan. Belanda mungkin percaya akan tempat mereka di set mekanisme luruh, tetapi Austria tidak.

Walau demikian, Rangnick memilih untuk turunkan empat pemain starternya — termasuk pemain tengah. Bayern Munich Konrad Laimer dan salah satunya pembuat gol di laga paling akhir menantang Polandia. Christoph Baumgartner — untuk pastikan mereka tidak memperoleh kartu kuning kembali. Yang hendak berpengaruh fatal. sudah tidak pedulikan mereka kemungkinan dari laga set 16 besar. Ternyata Rangnick tahu mereka akan bisa lolos. Dan ia bisa di buktikan betul dalam soal style. — Rob Dawson

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *