Kapal membawa 400 ton bantuan pangan tujuan Gaza. Kapal yang membawa 400 ton bantuan pangan tujuan Gaza telah meninggalkan Siprus
Pengiriman bantuan makanan yang sangat di butuhkan dengan tujuan Gaza berangkat dari Siprus pada hari Sabtu, beberapa minggu setelah upaya kemanusiaan di wilayah kantong yang terkepung itu sangat terganggu menyusul serangan udara mematikan Israel yang menewaskan tujuh pekerja World Central Kitchen (WCK).
Kematian para pekerja bantuan, enam di antaranya warga asing, menyebabkan kegaduhan internasional terhadap Israel, yang mengaku bertanggung jawab atas kematian tersebut. Insiden tersebut juga menyebabkan setidaknya tiga penyedia bantuan menghentikan operasi di Gaza. Di antaranya adalah WCK. Yang merupakan pusat koridor laut baru yang banyak di gembar-gemborkan dari Siprus.
Uni Emirat Arab kini telah bermitra dengan lembaga bantuan untuk mengirimkan bantuan penting ke Gaza melalui pelabuhan Ashdod di Israel. Seorang pejabat UEA mengatakan kepada CNN pada hari Sabtu bahwa kapal yang membawa bantuan makanan penting tersebut berangkat pada hari Sabtu melalui hubungan dengan American Near East Refugee Aid (ANERA).
Kapal tersebut, yang di beri nama “Jennifer,” berangkat dari Pelabuhan Larnaca di Siprus pada pukul 09.00 waktu setempat (02.00 ET) dan akan memakan waktu sekitar 25 hingga 30 jam untuk tiba di pelabuhan Ashdod Israel, menurut pimpinan tim tanggap darurat ANERA di Tepi Barat, Mohenad. Itayam.
Kapal membawa 400 ton bantuan pangan tujuan Gaza
Itayam mengatakan kepada CNN bahwa 400 ton bantuan tersebut akan menjalani izin keamanan Israel pada saat kedatangan. Dari sana, akan di muat ke truk yang kemudian menuju ke selatan menuju perbatasan Kerem Shalom sebelum memasuki Gaza.
Pejabat UEA mengatakan bahwa dalam kemitraan dengan ANERA. Negara tersebut “bertujuan untuk memberikan bantuan yang menyelamatkan nyawa masyarakat Gaza” dan bahwa kesempatan pertama bagi truk untuk berangkat dari. Kerem Shalom kemungkinan besar adalah pada Rabu pagi.
ANERA lebih memilih menggunakan jalur penyeberangan Erez ke Gaza. Namun pihaknya belum siap menerima truk untuk bantuan, kata Itayam kepada CNN. Seraya menambahkan bahwa badan bantuan tersebut berharap jalur tersebut akan di buka dalam waktu seminggu hingga 10 hari.
Begitu bantuan masuk ke Gaza, Itayam mengatakan timnya di lapangan, yang “di dukung oleh anggota masyarakat dan di periksa oleh ANERA.” Akan mendistribusikan bantuan secara fisik. Dan menambahkan bahwa organisasi tersebut berkoordinasi dengan Koordinasi Kegiatan Pemerintah Israel di Gaza. Wilayah (COGAT). . Namun pihaknya belum siap menerima truk untuk bantuan, kata Itayam kepada CNN. Seraya menambahkan bahwa badan bantuan tersebut berharap jalur tersebut akan di buka dalam waktu seminggu hingga 10 hari.