Berita Dunia Terbaru Rusia Hujani Kyiv dan Kharkiv dengan Rudal, Ukraina Meminta Barat Tambah Kontribusi Militer. Rusia mendobrak dua kota paling besar di Ukraina dalam gelombang baru gempuran udara besar yang tewaskan minimal lima masyarakat sipil dan menggerakkan ajakan supaya beberapa negara Barat selekasnya memberi semakin banyak kontribusi militer.
Kementerian Dalam Negeri Ukraina menjelaskan 135 orang cedera dalam gempuran rudal dan drone terkini, termasuk 61 orang di dan sekitaran Kharkiv, kota ke-2 Ukraina di timur laut dan 17 orang di dan sekitaran ibukota, Kyiv, Selasa, 2 Januari 2024.
Presiden Volodymyr Zelensky menjelaskan operasi pengamanan bersambung sampai tengah malam karena gempuran itu mengakibatkan kerusakan luas dan menghancurkan suplai listrik.
Rusia tingkatkan gempuran sepanjang masa Tahun Baru, dan Presiden Vladimir Putin di hari Senin mengingatkan jika gempuran udara Ukraina pada kota Belgorod di Rusia, yang menurut Moskow tewaskan 25 masyarakat sipil, “tidak lepas dari pembalasan”.
Asap mengepul dari segi sebuah gedung perumahan bertingkat tinggi di Kyiv di mana Wali Kota Vitali Klitschko menjelaskan seorang wanita lansia meninggal dan 49 orang cedera. Service genting selanjutnya temukan mayat lain dari gedung itu.
Seorang wanita berumur 91 tahun meninggal dalam gempuran rudal di Kharkiv yang mencederai beberapa puluh orang dan sepasang suami istri meninggal dalam gempuran di wilayah sekitaran Kyiv, kata petinggi di tempat.
“Rusia akan bertanggungjawab atas tiap nyawa yang diambilnya,” kata Zelensky lewat pesan Telegram. Rusia selanjutnya menjelaskan seseorang meninggal dan 11 orang cedera dalam rangkaian gempuran di Belgorod.
Zelensky, dalam pidato video malamnya, menjelaskan Rusia sudah kerahkan nyaris 300 rudal dan lebih dari 200 drone dalam gempuran sepanjang 3 hari paling akhir. Gempuran terkini, ucapnya, ditujukan untuk memunculkan keruntuhan optimal.
Berita Dunia Terbaru Rusia Hujani Kyiv dan Kharkiv dengan Rudal, Ukraina Meminta Barat Tambah Kontribusi Militer
Berita Dunia Terbaru Rusia tingkatkan gempuran rudal dan drone pada 29 Desember. Saat memperlancar gempuran udara paling besar dalam perang itu, tewaskan minimal 39 orang. Kyiv sudah mengingatkan sepanjang beberapa minggu jika Rusia nampaknya menumpuk rudal untuk gempuran besar.
Rusia kuasai beberapa daerah di Ukraina timur dan selatan, dan perang ini belum usai mendekati peringatan ke-2 agresi besar Moskow pada bulan kedepan.
Rusia memvisualisasikan gempuran balasan Ukraina yang dikeluarkan pada tengah tahun 2023 sebagai sebuah ketidakberhasilan. Garis depan sedikit berbeda pada beberapa bulan akhir.
Ukraina tergantung pada support militer dan keuangan dari sekutunya, tetapi konflik politik di AS dan Uni Eropa sudah tunda kontribusi sebesar lebih dari $110 miliar.
Zelensky menulis di Telegram jika ia sudah mengulas kenaikan mekanisme pertahanan udara Ukraina dengan Pertama Menteri Inggris Rishi Sunak.
Sejumlah pimpinan Barat dan diplomat asing di Kyiv menjelaskan penting untuk Ukraina untuk terima semakin banyak support.
“Pertahanan udara Ukraina bekerja secara baik tapi Ukraina harus memperoleh semakin banyak kontribusi. Perayaan Tahun Baru sudah usai dan beberapa negara Barat harus serius. Dan melakukan tindakan saat ini,” tulis Presiden Latvia Edgars Rinkevics di basis sosial media X.
Ukraina jatuhkan semua 10 rudal “Kinzhal” yang di tembakkan dalam gempuran terkini dan 59 dari 70 rudal jelajahi. Dan ke-3 rudal jelajahi Kalibr, kata panglima militer Jenderal Valeriy Zaluzhnyi.
Tetapi ia menambah: “Tidak ada argumen untuk yakin jika lawan akan stop sampai di sini. Karena itu, kita membutuhkan semakin banyak mekanisme dan amunisi untuk menantang mereka.”
Klitschko menjelaskan jaringan pipa gas sudah rusak di area Pecherskyi di Kyiv. Dan air dan listrik sudah terputus di sejumlah area. Pemanasan dan suplai air rusak di Kharkiv, kata Wali Kota Ihor Terekhov.
Pemadaman listrik ini hidupkan lagi masa lalu musim dingin lantas saat gempuran udara pada jaringan energi kerap mengakibatkan pemadaman listrik.